Posts from the ‘Uncategorized’ Category

Wallpaper dan gambar Ramadhan Keren

Menjelang Bulan suci Ramadhan tahun ini yang Insya Allah akan dilaksanakan sekitar Minggu kedua bulan Agustus, seyogyanya kita mempersiapkan banyak hal untuk itu terutama masalah ilmu, agar ibadah kita benar dan diterima oleh Allah Subhanahu wata’la,

dan untuk lebih menyemarakan suasana Ramadhan mari kita berikan segala sesuatunya dengan sentuhan ramadhan, salah satu nya ganti wallpaper-wallpaper Anda dengan wallaper ramadhan, berikut ini saya coba kumpulkan Wallpaper-wallpaper gambar bulan ramadhan terpilih :

by ~rizviGrafiks

by mustange

by Nice-bird

by ~Bint-M7amad

by hatorimodo

by mustange

by javageget

by ~noor-maryam

by ~munta9er

by alsenaffy

by hasankaz

by ~aLaQ

by mustange

by DonQasim

by ~rawaea

by aLaQ

silakan download yang anda suka, semoga wallpaper-wallpaper bulan ramadhan ini bisa menambah keindahan dan suasana gembira kita menyambut bulan Ramadhan amiin ..

Ibu, Aku Selalu Mencintaimu

23 Nov

Oleh Halimah

Ibu…

Saat kanak-kanak dulu, ada sebuah peristiwa yang membuatku sangat takut. Tapi Bu…Engkau datang melindungiku. Mungkin Ibu lupa, tapi aku akan mengenangnya sebagai bagian dari lukisan indah darimu.

Peristiwa itu terjadi kira-kira saat aku berusia enam tahun, dan telah duduk di bangku kelas satu sekolah dasar. Pada saat itu, siang hari, Ibu akan pergi ke sebuah acara. Sebelum pergi, ibu telah memberiku sebuah pengertian agar tidak naik di meja belajar kakak. Ibu juga telah memberikan alasannya.

Saat itu, aku sangat senang bermain di atas meja. Tapi saat meja kakak telah diberi selembar kaca, dengan tujuan memudahkannya menulis ataupun menggambar di atasnya. Karena memang permukaan meja belajar kakak tidak begitu mulus. Jadi memberikan selembar kaca di atasnya dengan harapan membantu proses belajar kakak akan menjadi lebih baik.

Janji telah terikrar mantap, untuk tidak menyentuh daerah terlarang. Tapi berlaku hanya untuk beberapa saat. Saat tidak ada satu pun penghuni rumah, ternyata aku lupa dengan janji. Selanjutnya naik ke atas meja belajar, dan memeragakan gaya seorang penyanyi cilik, Chicha Koeswoyo. Saat itu penyanyi tersebut lagi digandrungi oleh teman-temanku bahkan diriku pula.

Apa yang terjadi?

Tentu saja kaca di atas meja tersebut terbelah menjadi dua bagian. Aku terhenyak! Ternganga! Tidak tahu apa yang akan aku lakukan. Aku mengingat janjiku. Badan pun dibasahi oleh keringat yang mengucur. Aku takut pada Ibu, juga pada kakakku. Rasanya aku ingin tenggelam di dalam bumi saja! Aku tahu aku salah, tapi aku tidak tahu akan berbuat apa saat itu. Lama aku merasakan sebuah penyesalan, tapi aku tetap tidak menemukan jalan keluar. Akhirnya aku tertidur di samping meja tersebut.

Ibu,

Saat aku terbangun, aku tidak langsung membuka mata. Aku mendengar suara Ibu yang memberikan argumentasi tentang keadaan itu. Kakakku terdengar sangat marah. Tapi ibu mengatakan, “Coba lihat adikmu itu! Dia masih polos! coba lihat, dia tertidur di samping mejamu. Pasti dia sangat kebingungan, karena telah berbuat salah.

Kejadian itu membuatku semakin tahu, bahwa Ibu akan selalu ada untukku. Aku merasakan “belaian” pembelaan darimu. Aku ingin melompat dan memelukmu saat itu. Tapi tak mungkin aku lakukan, karena aku pura-pura masih tertidur, padahal aku mendengar semua pembicaraan kalian.

Ibu,

Kenangan itu masih ada di sini, di dada ini. Ternyata betapa banyak hal yang dulunya kita lalui bersama, tapi saat kebersamaan itu ada, aku tidak begitu tahu “pahatan indah” apa saja yang telah aku dapatkan darimu, Bu. Karena aku hanya merasa, itu hanyalah sebuah kejadian yang memang harus ada.

Ibu,

Saat ini, setelah aku dikarunia tiga orang putera. Mengasuh dan mendampinginya dengan segenap kasih, membuatku menjadi tahu dan mengerti tentang apa yang telah Ibu lakukan padaku. Kasihmu, perlindunganmu dan airmatamu telah banyak tercurah hanya untukku.

Ibu,

Maafkan aku, karena ternyata seringkali aku tidak memahami apa yang Ibu inginkan dariku. Karena apa yang Ibu inginkan dariku seringkali tidak sesuai nalarku saat aku masih di sampingmu. Aku hanya seorang anak yang belum banyak mengenal dunia pada saat itu, dan perlu banyak belajar untuk dapat sampai pada tahap sepertimu, Bu.

Ibu,

Walau Ibu telah tiada, Aku selalu mencintaimu. Cinta yang tak mungkin pudar oleh waktu. Karena cinta yang aku rasakan darimu membuat diriku mengerti, apa arti dari cinta seorang yang memberi tanpa mengharapkan balasan. Cinta yang mengakar kuat di dada ini, merupakan buah cinta yang telah engkau tanam bertahun lamanya dengan segenap kasihmu.

Sengata, 23 Oktober 2010

Halimah Taslima

Forum Lingkar Pena ( FLP ) Cab. Sengata

Sosok Bapak Tercinta

23 Nov

Oleh bidadari_Azzam

Beliau tak banyak bicara, namun jika mulai bercerita, pasti sulit menyudahinya. Wajahnya tampak sangar, kata teman-temanku. Namun jika beliau melempar senyum, maka keramahan yang tulus terpancar jelas di matanya. Penampilan beliau sangat necis, rapi sekali, sepatu tanpa debu, celana panjangnya mulus selalu, seperti usai disetrika. Yah, bapak yang sangat “dekat” denganku, sangat menjaga dan memperhatikan putra-putrinya. Salut dan bangga kami, bersyukur padaNYA yang mengirimkan kami seorang bapak sehebat beliau.

Kalian pasti tak tau bahwa di balik penampilan necisnya, beliau sangat mandiri. Celana mulus dan rapinya terkadang disetrika sendiri. Kemeja dan celana beliau selalu awet, tidak kusam, tidak kusut, tampak seperti baru walaupun sudah puluhan tahun dipakai. Bapak sering merendam pakaian sendiri, mencuci, mengangkat jemuran, menyetrika, bahkan memasak sendiri, padahal dinas kerjanya “shift-shift-an”, kadang pagi, sore ataupun malam, pasti lelah! Subhanalloh… Hal tersebut dilakukan beliau karena tergugah rasa hatinya untuk membantu sang istri yang saat itu memiliki anak-anak kecil dan bayi-bayi, enam putra-putri. Tetangga kanan kiri terbiasa melihat beliau menyapu teras, mengelap jendela atau sepeda motornya, juga membersihkan halaman, kadang-kadang bersama sang istri, mesra sekali bekerja sama saat berbenah seperti itu.

Kemudian ketika anak-anak sudah lumayan besar, barulah bapak mengajarkan mereka perlahan, Saya dan kakak diajarkan menyapu, mencuci piring, menyetrika dengan baik, dan pekerjaan rumah lainnya oleh beliau. Khususnya Saya yang hampir bontot, serta dijuluki si tangan pena gara-gara lebih rapi kalau menulis dibandingkan saat melipat pakaian atau urusan dapur, bapak mengajarkan ilmu “nyuci-nyetrika” saat Saya mulai masuk kuliah, pertama kalinya berpisah jauh dengan orang tua. Sejak kecil kala menerima raport dengan nilai terbaik sebagai juara, yang mengambil raport adalah ibuku sebab bapak sedang dinas. Namun yang namanya lebih beken adalah bapakku, sebab memang di kompleks perumahan kami, berita lebih cepat terdengar melalui bapak-bapak, yang satu shift kerja, satu tim olahraga, atau satu tim ronda.

Saya masih ingat, bapak sering memandikan anak-anaknya, terutama sore hari, kala ibu menyiapkan kudapan teh sore. Kemudian ketika kami satu persatu mulai lebih sibuk, kakak kuliah, ada yang s-m-a, s-m-p, Saya yang masih SD sering dijemput pulang sekolah. Ketika beliau sibuk menjemput kakak-kakak lainnya, Saya disuruh bersepeda ke sekolah dengan menyemangati bahwa olahraga sepeda sangat menyehatkan. Beliau nasehati untuk bersepeda bareng dengan tetanggaku yang satu sekolah. Kalau sepeda rusak, “mang Otong” sebagai mantan sopir beliau (yang berubah posisi menjadi pengayuh becak) akan menjemput Saya ataupun kakak lainnya. Berjalan kaki sering, terutama di siang hari. Bapak sangat protektif terhadap anak-anaknya, terutama empat putrinya. Jika kami pulang les atau ekskul namun hari menjelang maghrib, bapak dan ibu sudah menanti di depan pintu, sungguh perhatian mereka sangat besar dan mengharukan.

Makanya saya heran dengan remaja sekarang, kenapa mudah sekali bepergian di malam hari sendirian, dan jika orang tua menasehati, dikira “over-proteksi”. Saya pernah saling curhat dengan guru sekolah, guruku yang ramah dan baik hati, beliau berkisah bahwa papanya selalu mengantar-jemput sampai beliau lulus kuliah! Beliau harus melampirkan jadwal kuliah dan jadwal harian lainnya di rumah agar papa dan mamanya tau, dan jika pulang terlambat, akan dimarahi habis-habisan. Namun guruku ini sangat bersyukur, beliau mengerti kekhawatiran orang tuanya, apalagi dia berada di kota yang terkenal dengan istilah umum, “ayam kampus”. Sehingga beliau pun menasehati untuk banyak bersyukur karena memiliki orang tua yang penuh perhatian.

Untunglah bapakku tak segarang itu, bahkan marah pun jarang. Kalau beliau marah, pasti diam. Dan diamnya itu sangat mengerikan buat kami, seolah berkata “silakan urus diri kalian masing-masing”. Tentulah kami menjadi sangat segan padanya, tidak ingin membuaatnya marah atau terluka.

Setiap hari pulang kerja, bapak membawa telur rebus (direbus saat senggang di kantornya) dan susu UHT buatku dan adik. Kalau di antara kami sakit dan harus dirawat di rumah sakit, bapak yang sibuk mondar-mandir antara rumah dan rumah sakit, beliau meminta ibuku yang menjaga di rumah sakit, sedangkan urusan rumah, beliau yang mengambil alih, subhanalloh, rumah kami tetap bersih dan rapi, padahal tentulah lelah usai beliau bekerja seharian.

Selanjutnya tatkala 13 tahun lalu beliau bingung dengan kegigihanku ingin menggunakan hijab, namun beberapa bulan sebelum awal masuk sekolah yang baru, Bapak memberikan dana kepada ibuku, “belilah pakaian seragam baru dan kerudung seperti yang anakmu inginkan…”. Dugaanku, sahabat-sahabat beliau memberikan saran yang baik tentang ini.

Suatu peristiwa yang membuat bapak “mendiamkan Saya”, saat awal kuliah semester dua, Saya malah minta izin buat ujian SPMB lagi tahun berikutnya dan untuk menikah di usia yang baginya sangat belia. Saya dikira mengalami gangguan jiwa apalagi calon suami adalah mahasiswa berbeda pulau, berbeda latar belakang, ‘maisyah’ seorang mahasiswa tentulah tak seberapa. Bapak marah besar. Sikap beliau merasa seolah “ ada apa ini ? sehebat apa sih mahasiswa itu sehingga kamu ingin menikah padahal Bapak kan memenuhi semua keperluanmu”. Benar. Bergulirnya waktu di tahap khitbah itu, saat bapak masih syok dan belum sepenuhnya ikhlas, malah beliau perlahan mengajariku berbagai pekerjaan rumah tangga lainnya, “sulit lho… ngurus suami, ngurus kuliah, ngurus anak pula…”, Saya melihat sikap beliau berusaha tegar. Dan mamandaku bercerita, “malam itu bapak menangis seraya berkata,’Saya sulit melepas anak perempuanku’…”. Di saat super sedihnya itu, beliau masih menyiapkan bekal cincin emas buat simpananku.

Atas kebesaran Allah SWT, Dia Sang Penjaga Hati setiap insan, selalu menjaga kemudahan dan kelancaran rumah tangga kami, yang mana dalam hitungan satu tahun pertama adanya puncak kesulitan mengatur emosi, memahami satu sama lain, serta menata jadwal perkuliahan dengan urusan rumah tangga yang saat itu memiliki si sulung Azzam yang baru lahir. Tatkala awal kelahiran si sulung, Bapak menggendongnya, seraya berbisik, “utamakan keluarga… suami dan anak-anakmu harus didahulukan daripada kuliahmu itu,” nada suaranya menasehati bercampur sedikit kecewa.

Namun tahun selanjutnya, semakin penuh senyum wajahnya melihat kesungguhan kami melalui tangga-tangga kehidupan berumah tangga. Saya kembali menikmati canda dan tawa bersama beliau, bersama motor kesayangannya, bersama menikmati pempek atau martabak kesukaan kami, apalagi beliau makin menjadi sosok bapak yang sholeh, 5 tahun lalu bapak dan ibu telah menunaikan rukun Islam yang kelima, dan awal tahun lalu kami berlibur ke negara tetangga, di suatu pulau yang dikelilingi pantai seraya menyambut cucu kesembilan baginya, yang baru kulahirkan. Suatu malam sebelum berangkat ke acara wisudaku, ibuku kembali berkata, “bapak menangis… (lagi)”. Dulu tangisnya mungkin merupakan kebingungan dan berkecamuk rasa kecewa padaku, namun tangis yang satu ini adalah tangis kebahagiaan, serta rasa syukur kepadaNya, “ternyata kamu memang anak wanita yang tetap bapak banggakan, pilihanmu dulu adalah jalan yang terbaik, malah merupakan petunjuk dan pelajaran buat orang tua,” seraya beliau panjang lebar memujiku dan suamiku atas tekad dan semangat juang dalam rumah tangga muda ini.

Suamiku yang sering menggoda, “kamu anak bapak banget…”, ternyata juga mengacungi jempol untuk bapak, “sekarang aku malah malu sekali kalau ingat kisah dulu, aku tau banget perasaan seorang bapak saat sekarang sudah jadi bapak. Dulu koq aku berani banget melamar kamu, padahal masih mahasiswa, cuma jagain lab plus ngajar privat doank, ehhh…trus sok dewasa bilang ‘atas nama Allah’ Saya akan jaga anak bapak…ckckck…untunglah punya bapak yang pemaaf dan selalu optimis, ya mi… aku mungkin tidak sehebat bapakmu, mi… Kata bapak, semasa anak-anaknya balita, kalau susah BAB(buang air besar), maka bapak sendiri yang melakukan cara manual (maaf, mengisap bagian anus agar ada reaksi ingin BAB, maksudnya begitu), kalau anak-anaknya ingusan/pilek, bapak menghisap ingus tersebut sampai benar-benar bersih, kalau anak-anaknya terluka, bapak isap juga darah tersebut lalu beliau meludah, barulah ditutup dengan obat luka. Kalau aku,mungkin masih merasa jijik melakukan itu, mi… sorry… “, urainya. Duhai Bapak tercinta, terima kasih banyak atas dukunganmu di saat orang lain tidak mendukung kami…

Dalam sebuah hadits Al-Bukhari, diriwayatkan dari Aisyah ra. : seorang ibu bersama dua orang anak perempuannya menemuiku untuk meminta (sedekah), namun ia tidak menemukan apa pun padaku kecuali sebuah kurma yang kuberikan kepadanya dan ia bagi dua untuk anak-anaknya, sedangkan ia sendiri tidak memakannya, setelah itu ia pun bangun dan pergi. Kemudian Nabi Muhammad Saw menemuiku dan kuberitahukan kejadian itu kepadanya. Maka Nabi Muhammad Saw bersabda, “siapa pun yang diuji dengan anak-anak perempuannya dan ia menyenangkan mereka dengan kebajikan maka anak-anak perempuannya akan menjadi perisai mereka dari api neraka”.

Duhai bapak, saat orang lain merasakan jauh dengan orang tuanya, efek globalisasi yang membuat hubungan orang tua dan anak merenggang, malah engkau tetap harmonis bersama anak-anakmu, Terima kasih Ya Allah, engkau memberikan bapak terbaik buatku.

“Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa menanggung dua anak perempuan hingga baligh, ia akan datang pada hari kiamat bersamaku’. Rasulullah SAW lalu menyatukan jari-jari beliau.” (HR. Muslim, no. 2631)dalam riwayat Imam Ahmad dll juga disebutkan kata “dua atau tiga anak perempuan…” serta “atau saudara perempuan”, Semoga kami selaku anak-anak perempuan dapat menjadi ‘simpanan akhirat’ sebagaimana sabda Rasulullah SAW tersebut.

Wallohu’alam…

(Selamat hari Lahir Bapak kami yang bangga memiliki 2 putra dan 4 putrinya, 65 tahun, dengan 9 cucu, tanpa uban, iringan doa ananda selalu, Krakow, akhir September 2010)

Dzikr Clothing, Kisah Mualaf yang Ingin Berdakwah Lewat Kaos

23 Nov

Banyak cara mendapat hidayah, bisa lewat buku, teman, atau pun selembar kaos. Nah, dari yang disebutkan terakhirlah, seorang mualaf bernama Febby Dwiantara ingin mensyiarkan dakwah Islam ke banyak orang. Siapa sangka, “dakwah sederhananya” malah dapat diandalkan menjadi bisnis menguntungkan.

Silaturahim Menuai Rezeki

Banyak bersilaturahim, anjangsana, dan menambah teman rupanya juga dapat mendatangkan rezeki. Seperti yang dialami Febby saat mengikuti pameran Inacraft di Jakarta Convention Center tahun 2009 lalu.

Febby waktu itu masih bekerja sebagai desainer di sebuah perusahaan Event Organizer di Bandung yang salah satu bisnisnya adalah memproduksi kaos muslim. Rupanya, karena sering mengikuti pameran, Febby banyak kenal dengan karyawan di JCC, terutama di Masjid Al-Ijtima’ yang berada di basement JCC.

Salah satu karyawan tersebut kepincut dengan kaos bikinan Febby dan minta dibuatkan dengan harga yang lebih murah. Dari situ, ide untuk memproduksi kaos muslim sendiri mulai terbersit di benak Febby.

Febby Dwiantara terlahir dari keluarga Hindu di Bali. Ayahnya termasuk orang penting di desanya. Selayaknya tradisi Bali yang menganut patrilineal, ayah Febby pun berharap dapat mewarisi budaya dan adat keluarga Bali, seperti menjaga pura, kepada anak laki satu-satunya, yakni Febby.

Namun, takdir berkata lain. Semenjak berkenalan dengan teman-teman muslim di kampusnya, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Febby semakin bimbang dalam menekuri agama yang dianutnya selama ini. Dalam kegamangan itu, ia sempat ke gereja, dan banyak membaca buku tentang Islam juga. Rupanya, Allah swt memberi hidayah kepadanya lewat teman-teman satu kost-nya.

Ada beberapa teman yang rajin sholat dan itu membuat Febby semakin tertarik kepada Islam. Akhirnya, sebelum hijrah ke Bandung untuk bekerja, Febby mengikrarkan dua kalimat syahadat. Tak berapa lama di Bandung, Febby menikah dan pindah ke Jakarta.

Saat itu, kaos bikinannya dengan brand Dzikr Clothing sudah mulai dirintis sejak September 2009. Agen pertamanya adalah karyawan JCC tadi yang langsung order 100 kaos. Melalui poster yang ditempelnya di Masjid al-Ijtima’, seseorang dari Singapura pun tertarik untuk menjadi agen.

Tak tanggung-tanggung, ia mengorder kaos-kaos Febby dengan harga eceran Rp75 ribu karena di Singapura akan dijual dengan harga 3 kali lipat (sekitar Rp250 ribu). Mulai saat itu, Febby pun kebanjiran order.

Dakwah Lewat T-Shirt

T-Shirt memang bisa menjadi alat propaganda yang efektif. Seperti di Israel yang para remajanya menggunakan kaos sebagai media propaganda anti-Palestina, Febby pun ingin agar kaos bikinannya dapat berguna sebagai media syiar Islam.

Pria yang baru dapat momongan ini tidak ingin berdakwah dengan cara konvensional, seperti taklim, khutbah, dsb. Sebaliknya, lewat desain kaos yang dibuatnya dengan sederhana, sedikit kata-kata tapi bermakna, membuat orang lebih terpincut untuk kembali ke nilai-nilai Islam.

Dalam hal content desain, Febby juga tidak bisa macam-macam. Ia hanya mendesain yang kira-kira sudah ia lakukan, misalnya sedekah, sholat dhuha. Sadar sholat tahajudnya masih bolong-bolong, Febby belum berani mengeluarkan desain bertema tahajud. Begitulah atmosfir dakwah yang diserap Febby dalam bisnisnya, yang juga ingin ditularkannya ke orang lain.

Febby (kedua dari kiri) bersama rekan-rekan artis saat pameran di Yogyakarta. Banyak artis yang jadi pelanggan Dzikr Clothing, selain Mpok Nori dan Mail ‘OB’, Gilang Ramadhan dan Uje juga mengenakan Dzikr Clothing

Desain kaos-kaos bikinan Febby beragam, mulai dari plesetan dengan menggunakan simbol yang mirip dengan logo-logo terkenal hingga kata-kata sederhana yang dinukil dari hadits maupun para ulama.

Pernah ada seseorang yang sering merengut, begitu baca tulisan di kaos Dzikr Clothing, “Smile for your sister is shodaqoh”, dia langsung berubah menjadi ceria. Itulah hidayah, bisa datang dari mana saja. Febby pun senang jika kaos bikinannya dapat mengantarkan seseorang menggapai hidayah. Namun, lain halnya dengan pembajakan.

Pernah suatu kali, Febby memergoki orang yang memakai kaos dengan desain Dzikr Clothing tapi dengan warna kaos yang beda. Meski agak kesal dan mulai ‘ngeh’ bahwa ada pesaing, Febby tetap bersyukur dan menjalani bisnisnya dengan mempercayai bahwa rezeki itu di tangan Allah swt, tiap-tiap manusia sudah ditetapkan rezekinya dan tidak akan tertukar.

Demi terus berusaha menjemput rezeki, Febby mengoptimalkan web Dzikr Clothing dan memperkenalkan brand miliknya dengan mengikuti pameran-pameran di seluruh Indonesia. Dari pameran tersebut, banyak yang mendaftar menjadi agen dan brand awareness masyarakat terhadap Dzikr Clothing juga semakin tinggi, bahkan ada seorang bule (turis luar negeri) t-shirtholic yang tertarik dengan kaos Dzikr Clothing padahal dia non-muslim.

Mengenai produksinya, Febby mengandalkan sebuah konveksi di Bandung yang siap membuat puluhan lusin kaos yang didesain oleh Febby. Dengan menggunakan bahan kaos yang bermutu tinggi serta teknik sablon yang berupa-rupa, tak heran, jika Febby mematok harga jual kaosnya berkisar Rp75 ribu hingga Rp 150 ribu (untuk kaos couple).

Kaos Dzikr Clothing tak hanya untuk laki-laki (ikhwan), ada pula kaos untuk wanita (akhwat) dengan desain khusus sesuai tema seputar wanita. Selain itu, ada juga kaos couple yang dijual sepaket karena desainnya khusus.

Dari pameran ke pameran serta web yang dikelolanya, Febby dapat menggandeng beberapa agen yang menjadi sumber-sumber penghasilannya. Setidaknya, sudah ada 7 agen dan 5 outlet Dzikir Clothing yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Depok, Bandung, Surabaya, Solo, Sidoarjo, dan Singapura.

Meski baru setahun berdiri, Febby dapat menangguk omset hingga puluhan juta dari bisnis kecil-kecilannya tersebut. Ke depannya, Febby akan berinovasi dengan mengeluarkan produk Dzikirs, yakni untuk mewadahi segmen anak-anak dan sekaligus keluarga.

Febby percaya, bisnis kaos distro bikinannya tetap diminati pada tahun-tahun mendatang mengingat pasar anak muda di Indonesia masih sangat banyak. (ind)

Tanda-tanda Gunung Berapi Akan Meletus

Apa Tanda-Tanda Gunung Berapi Akan Meletus Tanda Alam Firasat Binatang Dan Tumbuhan. Terjadinya bencana alam gunung meletus pasti bukan kejadian yang ditunggu-tunggu, yah! Kalo bisa jangan terjadi, deh! Coba lihat video detik-detik Gunung Merapi meletus tahun 2010 dari Youtube yang memakan puluhan korban jiwa.

Nah, sebelum gunung meletus, biasanya alam akan memberi tanda-tanda. Seperti yang terjadi saat Gunung Krakatau meletus di tahun 1883. Ada banyak tanda yang bisa dirasakan oleh warga setempat.

Berikut ini 5 ciri atau tanda gunung berapi akan meletus:

Tanda yang pertama sudah sangat umum adalah gempa lokal biasanya disebut gempa vulkanik. Kalau muncul gempa di daerah gunung berapi, warga pun segera waspada.

Tanda yang kedua adalah banyak binatang yang turun dari gunung. Binatang tertentu dapat mendeteksi suatu getaran halus yang berhubungan dengan perubahan alam yang besar. Ternyata mereka punya firasat juga yah! Lihat aksi monyet dan burung yang langsung turun gunung saat Gunung Merapi akan meletus.

Tanda ketiga, meningkatnya suhu di sekitar daerah gunung berapi. Seperti yang terjadi pada Gunung Krakatau, suhu di di sekitar Jawa Barat menjadi lebih panas. Cairan magma yang terdapat di perut bumi sangat panas apalagi tekanan di daerah kawah gunung pun berubah jadi tinggi. Semakin dekat cairan itu menunju kawah gunung, suhu di sekitarnya pun akan berubah jadi lebih panas.

Tanda keempat, mata air di sekitar gunung akan mongering. Lihat tanda gunung akan meletus poin ketiga.

Tanda kelima, tumbuh-tumbuhan atau tanaman di wilayah gunung berapi akan layu dan mati kering.
Nah, kalau buat kamu yang tinggal di daerah gunung berapi, waspada yah, jika merasakan tanda-tanda alam di atas.

Sebagai tambahan, inilah 3 (tiga) macam atau tipe gunung berapi. Bila kamu berada di dekat suatu gunung berapi, coba dari sekarang amati bentuknya ya.

1. Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
2. Gunung berapi perisai (shield volcano)
3. Gunung berapi maar

Berikut adalah hasil dari letusan gunung berapi, diantaranya adalah :

Gas vulkanik
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (CO2), Hidrogen Sulfide (H2S), Sulfurdioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayahan manusia.

Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.

Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.

Abu letusan
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya.

Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas (wedhus gembel) dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.

sumber: kidnesia.com, wikipedia.org (sedikit modifikasi)

Tetap waspada akan bahaya letusan Gunung Berapi dan perhatikan ciri tanda-tanda Gunung Berapi akan meletus.

Gunung Galunggung Mulai Aktif, Gempa Vulkanik Meningkat

Gunung Galunggung Mulai Aktif Gempa Vulkanik Meningkat Info Terkini Gunung Galunggung Tasikmalaya Jawa Barat. Prediksi Gunung Galunggung meletus pasca letusan Gunung Merapi tahun 2010. Berita bencana alam terbaru setelah potensi Gunung Krakatau akan meletus Jakarta tenggelam oleh gelombang tsunami. Indonesia masih terus diguncang dan dilanda bencana nasional. Lihat video youtube prosesi pemakaman Mbah Marijan meninggal dunia wafat sujud.

Gempa vulkanik Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami peningkatan pada di Oktober ini dibandingkan September lalu. “Bulan September tercatat empat kali gempa, sedangkan memasuki akhir Oktober 2010 menunjukan peningkatan yang sudah tercatat 34 kali gempa vulkanik,” kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Galunggung, Heri Supartono, di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (28/10)..

Meskipun aktivitas Gunung Galunggung Tasikmalaya mengalami peningkatan, menurut Heri, hasil kajian pengamatannya itu masih dalam batas normal, bahkan objek wisata Gunung Galunggung masih aman dikunjungi wisatawan. “Objek Cipanas Galunggung dari hasil pengukuran suhu air di tiga tempat kawasan gunung Galunggung Tasik hanya mencapai 55 derajat dan 62 derajat sehingga dinyatakan normal dan aman bagi pengunjung,” katanaya.

Dikatakan Heri, pihaknya akan terus melaporkan setiap perubahan kepada pemerintah daerah. Namun, ia menyayangkan hilangnya jalur lahar dan kawasan menampung lahar dingin akibat dampak dari galian C atau penambangan pasir. Padaahal, gunung itu masih aktif

Jika waktu yang tidak dipastikan terjadi letusan Gunung Galunggung Tasikmalaya Jabar, menurut Heri, penanganan bencananya tidak jelas. Bahkan tidak ada jalur evakuasi dan kawasan pengungsian. “Saya berharap pemerintah daerah mampu memberikan kebijakan dan mengendalikan keadaan disana, kemudian rencana penanganan bencana pun disusun dengan baik,” kata Heri. liputan6.com

Daftar 21 Gunung Berapi Tipe A dan B Di Indonesia Aktif Dalam Status Waspada Dan Siaga Siap Meletus

Di Indonesia, banyak ditemukan gunung api dalam kondisi aktif. Berdasarkan pantauan Pusat Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ESDM, ada 21 gunung api tipe A yang status keamanannya tidak normal. Lihat Video Youtube Letusan Gunung Berapi Terdahsyat Di Dunia Gunung Meletus Terhebat Sepanjang Masa.

“Catatan kita ada 18 gunung berapi yang berstatus waspada, 2 siaga dan 1 berstatus awas,” kata Kepala Sub Bidang Pengamatan Gunung Berapi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus.

List 21 Gunung Api Indonesia yang aktif berstatus waspada dan siaga:

18 Gunung Berapi yang berstatus waspada

1. Gunung Sinabung (Karo, Sumut)
2. Gunung Talang (Solok, Sumbar)
3. Gunung Kaba (Bengkulu)
4. Gunung Kerinci (Jambi)
5. Gunung Anak Krakatau (Lampung)
6. Gunung Papandayan (Garut, Jabar)
7. Gunung Slamet (Jateng)
8. Gunung Bromo (Jatim)
9. Gunung Semeru (Lumajang, Jatim)
10. Gunung Batur (Bali)
11. Gunung Rinjani (Lombok, NTB)
12. Gunung Sangeang Api (Bima, NTB)
13. Gunung Rokatenda (Flores, NTT)
14. Gunung Egon (Sikka, NTT)
15. Gunung Soputan (Minahasa Selatan, Sulut)
16. Gunung Lokon (Tomohon, Sulut)
17. Gunung Gamalama (Ternate, Maluku Utara)
18. Gunung Dukono (Halmahera Utara, Maluku Utara)

2 Gunung Berapi yang berstatus siaga

1. Gunung Karangetang (Sulut)
2. Gunung Ibu (Halmahera Barat, Maluku Utara)

1 Gunung bersatus awas dan kini telah meletus, yakni Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta.
“Ada 21 yang statusnya waspada hingga awas, dari 68 gunung api bertipe A yang kami pantau,” sambung Agus.

Gunung tipe A adalah gunung berapi yang pernah bererupsi sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600. Sedangkan gunung berapi tipe B adalah gunung yang sesudah tahun 1600 tidak lagi mengalami erupsi. Gunung tipe C adalah gunung berapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, atau tidak ada catatan letusannya.

“Ini kami sampaikan agar masyarakat lebih waspada, karena gunung-gunung itu sering didaki, juga sering untuk jalan-jalan, banyak aktivitas warganya. Dengan pemberitahuan ini agar diperhatikan jika ada hembusan panas,” lanjut Agus.

Status bahaya level I atau aktif normal artinya berdasarkan pengamatan visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya tidak memperlihatkan adanya kelainan. Level II atau waspada berarti ada peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya.

Di level III atau siaga, terjadi peningkatan pengamatan kawah secara visual, kegempaan dan metide lain yang saling mendukung. Sedangkan level 4 atau awas, letusan awal mulai terjadi berupa abu/ asap. Hal ini akan diikuti letusan utama. [detik.com]

8 Gunung Berapi di Indonesia Status WASPADA

Daftar Gunung Berapi Indonesia Akan Meletus dan Aktif. List 8 Gunung Api Di Indonesia Berstatus Waspada Siap Meletus. Status waspada diberikan kepada delapan gunung berapi yang ada di Indonesia. Artinya, status bahaya kedelapan gunung tersebut berada di level dua pertanda gunung berapi akan meletus. Baca juga apa ciri atau tanda-tanda gunung berapi akan meletus tanda alam firasat hewan dan tumbuhan.

Staf Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial Andi Arief, memberikan data delapan gunung yang berstatus waspada tersebut dengan mengacu pada informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ESDM.

Berikut ini daftar delapan (8)  gunung api Indonesia aktif berstatus waspada siap meletus tersebut:

1. Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara
2. Gunung Talang, Solok, Sumatera Barat
3. Gunung Anak Krakatau, Lampung
4. Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat
5. Gunung Slamet, Tegal, Jawa Tengah
6. Gunung Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah
7. Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur
8. Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur

Status bahaya level I atau aktif normal artinya berdasarkan pengamatan visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya tidak memperlihatkan adanya kelainan. Level II atau waspada berarti ada peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya.

Di level III atau siaga, terjadi peningkatan pengamatan kawah secara visual, kegempaan dan metode lain yang saling mendukung. Sedangkan level 4 atau awas, letusan awal mulai terjadi berupa abu/ asap. Hal ini akan diikuti letusan utama.

Status waspada Gunung Anak Krakatau telah disematkan sejak 31 Oktober 2009. Pada empat hari terakhir ini, jumlah letusannya di atas 100 kali. “31 Oktober menjadi waspada setelah sebelumnya siaga. Lalu jumlah letusannya menurun. Tapi 10 Oktober 2010 kembali lagi ada letusannya,” ujar Kepala Pengamatan Gunung Api daerah Barat Hendrasto. Lihat artikel bila Gunung Krakatau meletus Jakarta akan tenggelam terkena gelombang sunami.

Pada 17 Oktober, dalam sehari ada 45 kali letusan. Lalu selama beberapa hari letusan itu menghilang. Hingga pada 23 Oktober muncul dua kali letusan dan pada 34 Oktober ada 89 kali.

“Pada tanggal 25 ada 126, tanggal 26 ada 182, tanggal 27 ada 101, dan 28 kemarin ada 117 letusan,” papar Hendrasto. detik.com

Foto-foto Jasad Mbah Maridjan Saat Ditemukan

Foto-Foto Jasad Mbah Marijan In Memoriam Mbah Maridjan Meninggal Menepati Janji Sampai Mati. Yogyakarta – Seribu pertanyaan dari publik tentang keberadaan Mbah Maridjan terjawab sudah. Juru kunci gunung Merapi itu ikut gugur di pangkuan Gunung Merapi. Amanah Sultan HB IX untuk menjaga gunung paling berbahaya di Indonesia itu, selesai sudah. Lihat Video Mbah Marijan Meninggal Gunung Merapi Meletus Keraton Yogyakarta (Youtube).

“Dilihat dari batiknya dan kopiah yang dipakai di kepalanya kita yakin (itu jenazah Mbah Mardijan),” kata petugas Tim SAR Yogyakarta, Suseno, saat ditemui di RS dr Sardjito, Yogyakarta, Rabu (27/10/2010). Mbah Maridjan ditemukan dalam posisi sujud di dapur. Luka bakar terdapat di tubuhnya. Bajunya robek-robek.

Nama Raden Ngabehi Suraksohargo atau yang lebih terkenal dengan panggilan Mbah Mardijan melambung seiring dengan peristiwa meletusnya Gunung Merapi, Yogyakarta, pada 2006 lalu.

Mbah Maridjan terkenal karena sebagai juru kunci Gunung Merapi, dia tidak mau mematuhi perintah untuk turun gunung oleh Sultan Hamengkubuwono X. Akibatnya, mata dunia pun terbelalak pada sosok renta yang sangat sederhana ini.

Bahkan, saking terkenalnya pria kelahiran Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, tahun 1927 itu, Pemerintah Jerman yang saat itu sedang menggelar hajatan Piala Dunia bermaksud mengundang Mbah Maridjan untuk menghadiri pembukaan Piala Dunia 2006. Si Mbah lantang menolak. “Kalau saya ke Jerman, siapa yang mencari rumput sapi saya,” tutur pria sepuh itu.

Bagaimana Mbah Maridjan setelah dikenal dunia? Apalagi Si Mbah saat ini telah menjadi ikon produk jamu “Roso-roso”! Adakah perbedaan dengan Si Mbah setelah lebih ‘berada’? Ternyata tidak. Mbah Maridjan tetap seperti yang dulu, ramah, rendah hati dan selalu tersenyum menghadapi siapa pun meski belum kenal sama sekali.

“Saya ya tetap seperti ini,” ujar Mbah Maridjan dengan Bahasa Jawa khasnya saat ditemui detikcom di sela-sela kesibukannya yang terus menerima tamu di saat musim liburan Natal dan Tahun Baru, Senin (24/12/2007) silam.

Mbah Maridjan menuturkan, pascameletusnya Gunung Marapi pada 2006 silam, banyak perubahan pada dirinya. Selain menjadi terkenal, dia menjadi ikon produk jamu yang juga membuat namanya semakin melambung.

“Tapi soal honor, itu bukan saya yang mengurusi. Tapi anak-anak saya, dan masyarakat juga menikmati hasilnya,” papar pria bersahaja ini.

Pengalaman lucu pun diceritakan Mbah Maridjan saat pengambilan gambar dalam iklan tersebut. “Waktu itu saya diajari agar saya mengangkat tangan saya sambil membawa gelas dan mengatakan ‘roso-roso’. Sering diulang,” kata Mbah Maridjan disambut tawa para tamunya.

Karena usianya yang semakin renta, Mbah Maridjan mengaku sudah tidak kuat lagi melakukan aktivitas sehari-hari semisal berladang dan mencari rumput. “Rumput satu kali mencari biasanya bobotnya 50 kilo. Jadi pundak saya sudah nggak kuat untuk mengangkatnya,” cerita Mbah Maridjan sambil tertawa.

“Kan sudah minum jamu ‘roso-roso’ itu, Mbah?” Mbah Maridjan hanya tertawa lebar mendengar pertanyaan tersebut.

Sayangnya, saat itu Mbah Marijan tidak mau lagi difoto bareng dengan pengunjung. Hal ini berbeda 2006 lalu tatkala Si Mbah dengan sabar bersedia meladeni tamu yang hendak berpose dengannya.

“Nanti kalau mau difoto tembok saya sudah nggak bisa lagi menampung foto-fotonya,” ujar si mbah sembari menunjukkan foto-foto Mbah Maridjan dengan berbagai pose yang terpampang di tembok rumahnya.

Namun kini, sosok sederhana dan rendah hati ini telah tiada. Mbah Maridjan menepati janjinya kepada Sultan HB IX untuk terus menjaga Merapi sampai akhir hayat.

Selamat jalan Mbah, di mata kami, sampeyan tetap roso! detik.com

Berikut ini kumpulan foto Mbah Marijan meninggal dan disemayamkan di rumah sakit. Mbah Maridjan tewas karena letusan Gunung Merapi, profil seorang juru kunci yang loyal dan menempati janji sampai mati. Selamat jalan Mbah Marijan.

FOTO MBAH MARIJAN MENINGGAL SUJUD GUNUNG  MERAPI MELETUS 2010

 

GAMBAR MBAH MARIDJAN WAFAT SUJUD TEWAS  MEMAKAI BATIK

 

FOTO MBAH MARIJAN MENINGGAL BERSUJUD PAKAI  BATIK KOPIAH PUTIH LETUSAN MERAPI OKTOBER 2010

sumber foto: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5723389

Tsunami Sudah Ada Sejak 8.000 Tahun Lalu

VIVAnews

By Hadi SupraptoSabtu, 30 Oktober
Suasana kota Talcahuano, Cile, usai gempa bumi dan tsunami

VIVAnews – Gempa berkekuatan 7,2SR yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin 25 Oktober 2010, menimbulkan serangan gelombang maut, tsunami. Seluruh pemukiman yang berada di pantai barat gugusan kepulauan itu diterjang tsunami sehingga menewaskan lebih dari 400 orang.
Indonesia tidak lagi asing dengan bencana itu. Pada Desember 2004, tsunami besar terjadi di Aceh. Lalu tiga bulan berikutnya terjadi di Nias. Setahun lagi, tepatnya 17 Juli 2006, tsunami juga terjadi di Pangandaran, Jawa Barat.
Rekam jejak tunami ternyata sudah terjadi sejak tahun 6.000 Sebelum Masehi. Laman media ilmiah Livescience.com mencatat daftar tsunami maha dahsyat yang pernah terjadi di bumi.
6.000 SM
Gugusan salju besar di Sisilia longsor dan jatuh ke laut. Longsor yang terjadi pada 8 ribu tahun lalu ini memicu bencana tsunami tersebar di Laut Mediterrania. Tidak ada catatan sejarah bencana ini. Hanya para ilmuwan geologi memperkirakan tsunami dengan kecepatan 320 kilometer per jam ini mencapai ketinggian gedung 10 lantai.
1 November 1755
Setelah gempa yang menghancurkan Lisbon, Portugal, dan mengguncang sebagian besar Eropa. Orang-orang banyak yang berlindung di perahu. Namun, tsunami justru terjadi. Tak pelak bencana ini menewaskan lebih dari 60 ribu orang.
27 Agustus 1883
Letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda, memicu tsunami yang menenggelamkan pesisir Sumatera, Jawa bagian utara, dan Kepulauan Seribu. Kekuatan gelombang bisa menyeret karang seberat 600 ton ke pantai. 36 ribu orang meninggal sia-sia.
15 Juni 1896
Gelombang setinggi 30 meter muncul sesaat setelah terjadi gempa di Jepang. Seluruh pantai timur disapu tsunami itu. 27 ribu orang meninggal.
1 April 1946
Gempa besar di Alaska menimbulkan gelombang besar di Hawaii. Bencana yang sering disebut sebagai misteri “April Fools Tsunami” itu menewaskan 159 orang.
9 Juli 1958
Gempa berkekuatan 8,3 SR di Alaska menyebabkan gelombang besar hingga 576 meter di Teluk Lituya, Alaska. Ini merupakan tsunami terbesar yang tercatat di zaman modern.
Untung saja, tsunami terjadi di tempat terisolir, sehingga tidak menimbulkan banyak korban. Tsunami ini hanya menyebabkan dua nelayan meninggal dunia, karena kapalnya  karam diterjang ombak.
22 Mei 1960
Gempa bumi terbesar yang pernah tercatat sebesar 8,6 SR di Chile. Gempa ini menciptakan tsunami yang menghantam Pantai Chile dalam waktu 15 menit. Gelombang tinggi terjadi hingga 25 meter. Tsunami ini menewaskan 1.500 orang di Chile dan Hawaii.
27 Maret 1964
Gempa Alaska “Good Friday” berkekuatan 8,4 SR, menimbulkan gelombang 67 meter di kawasan Valdez Inlet, Alaska. Gelombang dengan kecepatan 640 kilometer per jam ini menewaskan lebih dari 120 orang. Sepuluh orang di antaranya dari Crescent City, California, yang juga mendapat kiriman ombak setinggi 6,3 meter.
23 Agustus 1976
Tsunami di Filipina barat daya menewaskan 8 ribu orang. Gelombang besar ini juga dipicu gempa bumi di sekitar pantai.
17 Juli 1998
Gempa dengan kekuatan 7,1 SR menghasilkan tsunami di Papua Nugini. Gelombang besa dengan cepat membunuh 2.200 orang.
26 Desember 2004
Gempa maha dahsyat dengan kekuatan 9,3 SR mengguncang di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa paling besar sepanjang 40 tahun terakhir ini menimbulkan gelombang tinggi di Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Setidaknya 320 ribu orang dari delapan negara meninggal dunia. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah.
28 Maret 2005
Tiga bulan kemudian tsunami juga terjadi di Sumatera. Gempa di lepas pantai Nias yang berkekuatan 8,7 SR itu memicu tsunami besar yang menewaskan 1.300 orang di Pulau Nias, Sumatera Barat.

Istanbul: Satu Kota, Dua Benua

Istanbul merupakan sebuah kota tempat bertemunya timur dan barat, kota yang merupakan bagian dari dua benua yaitu Asia dan Eropa. Kota “dua benua” ini menyimpan kebudayaan yang sangat beragam, yakni budaya barat bercampur dengan budaya tradisional dari timur. Bangunan-bangunan dan benda-benda seninya merupakan percampuran dari kebudayaan asli Turki, Byzantine dan Romawi.
Kegiatan perekonomian, perindustrian, pariwisata, hiburan dan pendidikan bekembang pesat di kota ini. Berwisata ke Istanbul ibarat melakukan perjalanan ke masa lalu dengan peradaban yang modern. Berbagai bangunan peninggalan masa kerajaan Byzantine, Romawi dan Ottoman tetap terjaga, berdampingan dengan bangunan-bangunan modern yang terus berkembang pesat.

Salah satu tempat pariwisata yang diminati para turis karena keunikannya adalah Bosphorus. Bosphorus bukanlah sebuah sungai, tetapi selat yang menghubungkan Laut Hitam dengan Laut Marmara, selat yang memisahkan antara Turki bagian Asia dan bagian Eropa. Untuk menjelajahi Bosphorus kita dapat menggunakan kapal feri.

Perjalanan dapat dimulai dari Eminonu sampai ke laut Hitam. Suatu perjalanan yang sangat mengasyikkan seperti Istana Dolmabahce, Istana Belerbeyi yang berlokasi tidak jauh dari jembatan yang menghubungi Asia dengan Eropa. Selain istana-istana tersebut juga terdapat bangunan hotel, restoran, dan rumah-rumah di sepanjang Bosphorus yang merupakan perpaduan arsitektur Eropa dan arsitektur Asia.

Tempat bersejarah lainnya yang sangat menarik adalah Istana Topkapi, yang merupakan istana terbesar di Istanbul. Sejak 1924, istana Topkapi berubah fungsi menjadi museum. Dahulu Topkapi adalah istana tempat tinggal sultan dan merupakan pusat pemerintahan Turki pada masa lalu. Istana Topkapi merupakan bangunan khas Turki yang mempunyai taman-taman indah yang menghubungkan antara satu bangunan dengan bangunan lainnya. Taman-taman yang hijau ini dipenuhi pohon-pohon besar yang rindang. Istana yang kini menjadi museum ini menyimpan banyak hasil karya seni dan peninggalan bersejarah yang tidak ternilai harganya.

Tempat bersejarah lainnya yang pantas diinjungi kalau kita ke Istanbul adalah Museum Hagia Sophia. Banyak ahli sejarah mengatakan bahwa Hagia Sophia dapat dinominasikan sebagai keajaiban dunia ke delapan. Hagia Sophia merupakan bangunan gereja yang dibangun oleh Konstatius pada abad ke-4. Hagia Sophia yang berasitektur Romawi terlihat dari eksterior dan interior bangunan yang mempunyai kubah besar dan megah.

Setelah Istanbul dikuasai bangsa Turki di bawah kepemimpinan Sultan Mahmed Sang Penakluk, Hagia Sophia diubah fungsinya menjadi masjid. Ciri gereja pada masjid ini tidak dihilangkan. Ornamen-ornamen yang menunjukkan Hagia Sophia pernah menjadi gereja tetap terjaga, seperti terlihat pada gambar-gambar ornamen di dalam bangunan.

Beberapa ornamen tambahan seperti tulisan kaligrafi, mihrab dan mimbar ikut melengkapi interior bangunan yang telah berubah fungsi menjadi masjid tersebut. Bangunan yang telah berfungsi sebagai gereja selama 916 tahun dan 477 tahun sebagai masjid ini kini berubah menjadi museum di bawah rezim Ataturk.

Bangunan lain yang pantas dikunjungi turis ialah Istana Dolmabahce. Bangunan ini perpaduan arsitektur Eropa yang menyimpan koleksi-koleksi benda-benda kuno dan benda istana seperti furnitur, karpet sutra dan lukisan dinding.

Istanbul terkenal pula sebagai tempat perdagangan yang ramai dikunjungi wisatawan. Terdapat dua tempat perdagangan yang sangat terkenal yaitu Grand Bazaar dan Spice Bazaar. Grand Bazaar merupakan pasar tertua dan terbesar di Istanbul yang berlokasi di tengah-tengah kota. Pasar Ini terdiri dari ribuan toko yang menjual benda kerajinan tangan bermutu tinggi, perhiasan, barang-barang antik dan aneka jenis barang lainnya yang merupakan produk asli dari Turki.

Spice Bazaar (Bazar rempah-rempah) atau disebut juga Egyptian Bazaar merupakan pasar yang unik dan menarik. Di sini dijual berbagai macam rempah-rempah, kaviar (telur ikan beluga), sosis, keju dan barang kerajinan tangan khas dari Turki. Dalam melakukan transaksi berbelanja di Istanbul tidak hanya dapat dilakukan dengan uang nasional mereka saja yaitu lira, tetapi juga dapat dilakukan dengan dolar Amerika dan euro. Jadi, Anda dapat dengan mudah berbelanja tanpa perlu mencari tempat penukaran mata uang asing.

Berwisata ke Istanbul tidak hanya cukup dengan menjelajahi tempat-tempat bersejarah. Banyak lagi tempat menarik yang lain yang sayang untuk di lewati, Taksim Square misalnya, merupakan tempat pusat kota modern Istanbul. DI Taksim square terdapat banyak hotel berbintang, restoran dan pusat kehidupan malam lainnya. Di samping itu juga terdapat pusat kebudayaan Ataturk. Tempat ini merupakan tempat berkumpulnya komunitas untuk merayakan tahun baru, konser musik, parade dan pertunjukan lainnya.

Tidak lengkap rasanya berwisata di Istanbul tanpa menikmati wisata kuliner. Anda dapat menikmati makanan khas Turki yang sudah sering kita dengar yaitu kebab yang rasa dan variasinya sangat beragam. Tidak hanya kebab, aneka makanan laut juga sangat populer di Istanbul. Sejumlah restoran tak hanya menyediakan makanan yang lezat, tapi juga pertunjukan atraktif.

Sumber: Majalah ASRI

Banten: Istana Kaibon

Selain Istana Surosowan, Mesjid Agung Banten dan Benteng Speelwijk, kompleks wisata Banten lama masih memiliki sebuah bangunan tua bersejarah lagi yakni Istana Kaibon. Ditinjau dari namanya (Kaibon = Keibuan), istana ini dibangun untuk ibunda Sultan Syafiudin, Ratu Aisyah mengigat pada waktu itu, sebagai sultan ke 21 dari kerajaan Banten, Sultan Syaifusin masih sangat muda (masih berumur 5 tahun) untuk memegang tampuk pemerintahan. Dalam sejarah, Istana Keraton Kaibon ini dihancurkan oleh pemerintah belanda pada tahun 1832, bersamaan dengan Istana Surosowan. Asal muasal penghancuran keraton, menurut pemandu wisata dari Museum Purbakala Banten Obay Sobari, adalah ketika Du Puy, utusan Gubernur Jenderal Daen Dels meminta kepada Sultan Syafiudin untuk meneruskan proyek pembangunan jalan dari Anyer sampai Panarukan, juga pelabuhan armada Belanda di Teluk Lada (di Labuhan). Namun, Syafiuddin dengan tegas menolak. Dia bahkan memancung kepala Du Puy dan menyerahkannya kembali kepada Daen Dels yang kemudian marah besar dan menghancurkan Keraton Kaibon.
Berbeda dengan kondisi Istana Surosowan yang boleh dibilang “rata” dengan tanah. Pada Istana Kaibon, masih tersisa gerbang dan pintu-pintu besar yang ada dalam kompleks istana. Pada Istana Kaibon, setidaknya pengunjung masih bisa melihat sebagin dari struktur bangunan yang masih tegak berdiri. Sebuah pintu berukuran besar yang dikenal dengan nama Pintu Paduraksa (khas bugis) dengan bagian atasnya yang tersambung, tampak masih bisa dilihat secara utuh. Deretan candi bentar khas banten yang merupakan gerbang bersayap juga masih bisa dinikmati di lokasi ini

Di bagian lain, sebuah ruangan persegi empat dengan bagian dasarnya yang lebih rendah atau menjorok ke dalam tanah, diduga merupakan kamar dari Ratu Aisyah. Ruang yang lebih rendah ini diduga digunakan sebagai pendingin ruangan dengan cara mengalirkan

air di dalamnya dan pada bagian atas baru diberi balok kayu sebagai dasar dari lantai ruangan. Bekas penyangga papan masih terlihat jelas pada dinding ruangan ini.

Arsitektur Keraton Kaibon ini memang sungguh unik karena sekeliling keraton sesungguhnya adalah saluran air. Artinya bahwa keraton ini benar-benar dibangun seolah-olah di atas air. Semua jalan masuk dari depan maupun belakang ternyata memang benar-benar harus melalui jalan air. Dan meskipun keraton ini memang didesain sebagai tempat tinggal Ibunda raja, tampak bahwa ciri-ciri bangunan keislamannya tetap ada; karena ternyata bangunan inti keraton ini adalah sebuah mesjid dengan pilar-pilar tinggi yang sangat megah dan anggun. Dan kalau mau ditarik dan ditelusuri jalur air ini memang menghubungkan laut, sehingga dapat dibayangkan betapa indahnya tata alur jalan menuju keraton ini pada waktu itu.

Penulis : Silhouette
Lokasi : Kasunyatan, Kasemen, Serang
Fotografer : Silhouette
Sumber : Navigasi.net

Banten Exotic

Banten yang mistis dengan Suku Baduy. Banten yang indah dengan jajaran pantai pasir putihnya. Banten yang rimbun dan terpencil dengan Ujung Kulonnya. Banten yang sakti dengan berbagai aksi tradisionalnya. Inilah sekelumit eksotisme Banten.

Aksi Para Manusia Super

Seraaammm! Itulah kesan yang muncul saat Anda menyaksikan pertunjukan debus. Sebuah atraksi unik dan langka yang hanya ada di Banten. Debus merupakan paduan beragam jenis pencak silat dan musik tradisional dengan unsur magis yang kental. Menyaksikan debus, layaknya melihat para Superman yang kebal terhadap benda tajam dan tak hangus dilalap api. Tak heran bila tradisi khas Banten ini bukan hanya populer di Indonesia, tapi sampai ke belahan dunia lain.

Kentalnya unsur magis dan religius pada debus, tak lepas dari lahirnya tradisi ini yang sudah ada sejak abad ke-16. Saat Banten dipimpin oleh Sultan Maulana Hasanuddin. Debus dipergunakan sebagi alat bagi para ulama untuk menyebarkan ajaran agama Islam di Banten dan sekitarnya. Ini cukup beralasan, mengingat kerasnya karakter orang Banten yang masih terasa hingga kini. Ketika Belanda memasuki Banten, debus juga hadir untuk mengobarkan semangat jihad para pejuang Banten dalam melawan penjajah. Kini, debus muncul dengan ‘wajah’ lain. Atraksi ini dikemas apik sebagai tontonan menarik yang dapat dikonsumsi oleh wisatawan.

Sesaat sebelum pertunjukan, para pemain biasanya akan melakukan ritual khusus untuk menyiapkan diri dengan berpuasa dan berdoa agar diberi keselamatan saat melakukan pertunjukan nanti, minimal 2 hari sebelumnya. Umumnya para pemain memiliki skill pencak silat. Tapi, bukan berarti semua pesilat bisa bermain debus karena ada keterampilan khusus lain yang harus dimiliki.

Pertunjukan debus, diawali dengan gembung (pembukaan) di mana seluruh pemain membaca shalawat (puji-pujian) kepada Nabi Muhammad dan dzikir dengan diiringi tetabuhan. Setengah jam kemudian, lantunan pujian itu semakin keras dan saling bersahutan. Tahapan ini disebut beluk. Seiring dengan tahapan tersebut, para pemain debus pun mulai beraksi. Menusuk perut dengan tombak, mengiris tangan dengan golok, melahap api, menusuk lidah atau kulit pipi dengan kawat tanpa mengeluarkan darah (kalaupun berdarah, dapat lansung sembuh hanya dengan sekali usapan tangan!), semua itu hanyalah beberapa dari sekitar 24 atraksi spektakuler yang sering ditampilkan. Memang terlihat sangat mengerikan! Tapi, justru inilah yang menjadi daya tariknya.

Baduy Nan Eksotik

Di kalangan peneliti atau para antropolog, Desa Budaya Baduy yang berada di kawasan Desa Kanekes, Kec. Leuwi Damar, Lebak, menjadi magnet tersendiri. Kehidupan mereka yang masih tradisional dan unik menjadi daya tarik istimewa untuk diamati dan dipelajari. Berkat mereka, kini Desa Kanekes menjadi terkenal dan kini telah ditetapkan sebagai objek wisata yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan.

Untuk menuju Desa Budaya Baduy, Anda terlebih dahulu harus menuju Rangkas Bitung. Kemudian, melanjutkan perjalanan ke Ciboleger, yang berada sekitar 38 kilometer dari Rangkas Bitung. Sebenarnya ada sejumlah ‘pintu’ untuk memasuki kawasan Baduy ini. Namun, Ciboleger telah ditetapkan menjadi gerbang utama oleh pemerintah daerah setempat. Kondisi jalan, umumnya sudah baik. Tapi, di beberapa lokasi cukup curam dan rawan akan tanah longsor. Jadi berhati-hatilah.

Sebelum memasuki Baduy, para wisatawan harus memberitahukan kedatangan sekaligus meminta izin kepada Kepala Desa. Selanjutnya, perjalanan pun bisa dimulai. Ada dua pilihan untuk menjelajah kawasan Baduy. Bila memiliki waktu yang banyak atau lebih dari sehari, Anda bisa menjelajah hingga ke desa Cibeo, Cikertawana atau Cikeusik atau yang dikenal dengan kawasan Baduy Dalam. Jaraknya sekitar 12 kilometer dari Ciboleger dan harus ditempuh dengan berjalan kaki. Sedangkan bagi yang tidak memiliki keleluasaan waktu, Desa Gajeboh yang berada 3,5 kilometer atau sekitar 2 jam perjalanan dari Ciboleger, bisa menjadi tujuan perjalanan.
Bagi Anda yang baru pertama kali mengunjungi tempat ini, jasa pemandu akan sangat berguna. Untuk mendapatkannya, Anda bisa meminta bantuan para pemandu yang biasa berkumpul di sekitar terminal Ciboleger. Kemudian bila barang Anda dirasa terlalu banyak dan bakal menyulitkan dalam perjalanan, jasa porter juga patut dipertimbangkan. Yang perlu diperhatikan sebelum memasuki wilayah Baduy, ada sejumlah aturan khusus yang berlaku. Salah satunya adalah, hanya mereka yang berperawakan Melayu (berkulit atau bermata coklat) yang diizinkan masuk ke Baduy Dalam. Sedangkan, orang Kaukasus (Eropa) atau mereka yang berwajah Tionghoa tidak diperbolehkan masuk. Mereka hanya diizinkan memasuki kawasan Baduy luar atau sampai di Kampung Gajeboh. Dalam perjalanan, Anda akan melewati jalan setapak di tengah hutan dan perkampungan masyarakat Baduy. Jadi, sepatu olahraga atau trekking sangat disarankan untuk digunakan.

Selama perjalanan, Anda bisa menyaksikan para wanita Baduy yang sedang menenun kain, para pria yang pulang dari ladang sambil memanggul buah-buahan atau anak-anak yang lugu dan menggemaskan sedang bermain di depan rumah mereka.

Saran bagi yang hobi foto-foto

Selama berada di kawasan Baduy Luar, Anda masih diperbolehkan memotret orang atau suasana perkampungan Baduy. Kecuali satu, sebuah rumah adat yang berada tak jauh dari jembatan bambu di Kampung Gajeboh. Sedangkan, bila Anda berada di kawasan Baduy dalam, sama sekali tidak diperbolehkan memotret. Patuhi aturan ini.

Tenun Baduy

Masyarakat Baduy memang layak dikatakan sebagai masyarakat madani. Dengan berprinsip hidup dari apa yang ada di alam, mereka pun berusaha segala kebutuhannya dengan caranya sendiri tanpa banyak bergantung kepada orang lain. Secara tak langsung, hal ini memaksa mereka untuk berkreasi menciptakan sesuatu guna memenuhi kebutuhan hidup.

Bagi kaum wanita Baduy -baik Baduy Luar maupun Dalam- menenun telah menjadi bagian pekerjaan rutin sehari-hari. Kegiatan ini sudah berlangsung turun temurun dan masih dilakukan sampai sekarang. Biasanya para wanita akan menenun di siang hari; setelah memasak, membenahi rumah, mengurus anak, mencari kayu bakar, dan pergi ke ladang. Dengan begitu, keluarga mereka dapat mengenakan pakaian untuk melindungi tubuh maupun untuk kelengkapan upacara adat. Jadi, saat menjejalajah kawasan Baduy di siang hari, Anda akan menyaksikan para wanita Baduy tengah bekerja di beranda rumah.

Dulu, kain atau sarung Baduy dibuat dari dari kapas dan melalui proses yang sangat rumit. Kini, mereka telah menggunakan bahan dan teknik pengerjaan yang lebih singkat. Kalau dulu untuk membuat satu kain atau sarung bisa membutuhkan waktu sekitar seminggu atau lebih, kini bisa lebih singkat, hanya 4-7 hari. Namun prosesnya tetap menggunakan peralatan tenun tradisional.

Untuk warga Baduy Dalam, warna putih polos menjadi warna dominan busana yang mereka gunakan. Selain sebagai simbol kesucian atau kebersihan, aturan adat memang melarang menggunakan pakaian dari luar dengan warna yang beraneka ragam. Sedangkan kain maupun selendang buatan warga Baduy Luar memiliki warna yang lebih variatif. Selain warna hitam dan biru, warna kuning, oranye, merah, biru terang, abu-abu dan putih juga terlihat dalam kreasinya. Motif kainnya sederhana, berupa kotak-kotak kecil. Kain atau selendang inilah yang mudah dijumpai dan bisa dimiliki oleh para wisatawan. Selendang atau kain ini ditawarkan dengan harga antara Rp.30.000,- sampai Rp.70.000,- .

Selain hasil tenun, warga Baduy juga kerap membuat kantong layaknya tas yang dikenal dengan Koja atau Jarog. Benda ini dibuat dari bahan kulit kayu teureup (ardisia elastica) yang dihaluskan dan kemudian dirajut. Warnanya yang coklat tua adalah hasil pewarna alami, dari larutan kulit pohon Salam (eugenia cumini). Kriya ini dijual dengan harga dari Rp.30.000,- sampai Rp.50.000,- , tergantung besar kecilnya ukuran.

Baju orang Baduy Luar, belakangan juga menjadi barang yang kerap ditawarkan kepada para wisatawan. Ditawarkan seharga Rp. 40.000,- sampai Rp.50.000,-, baju ini berwarna hitam, berlengan panjang dan berkancingkan dari bahan batok kelapa.

Pesona Pantai Anyer Hingga Tanjung Lesung

Sesaat setelah memasuki daerah Pasar Anyer, pesona pantai utara Banten mulai terasa. Perarian Selat Sunda yang nampak di sebelah kanan, akan membuat perjalanan Anda terasa makin asyik. Di sepanjang jalan raya, pantai terasa dekat dan diselingi bangunan berupa hotel maupun perumahan. Pemandangan ini terus berlanjut hingga tiba di sebuah tanjung yang dikenal dengan nama Tanjung Lesung.

Memang banyak spot di tepian pantai yang telah dibatasi oleh resor maupun hotel. Namun, Anda yang tidak menginap di hotel seperti itu, tak perlu khawatir. Masih banyak pantai yang masih berstatus public area yang bisa disinggahi dengan bebas. Misalnya pantai di sekitar bangunan mercu suar Anyer atau Pantai Patra Sambolo.
Lebih jauh lagi ke arah Carita, Wisata Pantai Cibeureum, Carita, Pantai Ekowisata Banten, Pantai Pasir Putih Carita dan Karang Bolong, pantai yang paling terkenal sejak dulu karena terdapat karang besar yang berlubang, dan belasan pantai lainnya juga asyik untuk disinggahi. Sementara itu, di kawasan Labuan hingga Tanjung Lesung, suasana pantainya terasa lebih sepi dan natural. Singkatnya, Anda bisa singgah di tepi pantai manapun, sesuka hati. Selama perjalanan, hamparan areal sawah yang luas dan dibatasi pegunungan hijau di sisi kiri jalan akan menambah keindahan panorama alam. Saat bersantai sambil meresapi panorama pantai yang indah, nikmati pula segarnya air kelapa atau sajian seafood yang cukup banyak tersedia di rumah makan-rumah makan yang ada di sekitar pantai. Pasti, liburan Anda makin terasa lengka, deh.

Sumber : Majalah Tamasya
Foto : Majalah Tamasya

Sidoarjo: Candi Sumur

Lokasi Candi Sumur ini hanya berjarak +/- 100 meter dari Candi Pari. Berbeda dengan Candi Pari yang memiliki ukuran jauh lebih besar dan boleh dibilang berhasil direnovasi ulang, Candi Sumur tidaklah demikian. Ukuran Candi ini lebih kecil kira-kira hanya setengah dari Candi Pari dan hanya berhasil dipugar separuhnya saja. Tak heran ketika pertama kali melihat candi ini timbul tanda tanya akan bentuknya yang aneh tersebut. Sisi dinding yang tegak hanyalah sebagian saja yang tentunya hal ini rawan terhadap runtuhnya bangunan tersebut apabila dibiarkan begitu saja. Untuk menghindari dari runtuhnya bagian tersebut pada bagian dalam dibangun kerangka dari semen yang berfungsi sebagai penopang dan pengikat susunan badan candi yang masih ada. Kemungkinan besar tidak diketemukannya sisa-sisa batu pembentuk dinding candi, dan tidak adanya informasi yang bisa dijadikan sebagai referensi bentuk asal dari candi tersebut menyebabkan Candi Sumur ini direnovasi seperti apa yang bisa kita lihat sekarang.
Candi Sumur ini diperkirakan dibangun bersamaan dengan Candi Pari, dan seperti halnya Candi Pari, Candi Sumur juga terbentuk dari susunan batu bata merah bukan dari batu andesit yang umumnya kita jumpai pada candi-candi lain. Pada bangunan candi ini juga tidak ditemukan ukiran atau relief-relief yang mendhias dinding atau kaki candi. Bentuk unik hanya terlihat dari susunan anak tangga yang berada di sisi selatan candi.

Anak tangga ini cukup “curam” dan tidak memiliki dinding tangga di bagian sisinya, sehingga perlu perhatian extra bila pengunjung ingin menaikinya dikarenakan bata penyusun anak tangga atau tempat berpijak kaki itu sendiri tidak tersusun rata dan rapi. Memang, meskipun Candi Sumur tampak jelas telah mengalami renovasi, namun batu-batu penyusun candi nampak belum diatur dengan rapi dan ditambah dengan batu-batu pengganti untuk sisi-sisi yang hilang. Bentuk candi yang berhasil direnovasi juga belum mampu memberikan gambaran secara lebih jelas dan pasti akan lekuk-lekuk badan dan sudut-sudut candi. Kajian ulang terhadap arsitektur bangunan Candi Sumur ini nampaknya perlu dilakukan secara lebih terperinci lagi, sehingga bagian-bagian yang berongga dari dinding candi bisa diisi dengan batu-batu pengganti yang nantinya akan memperjelas bentuk badan candi, seperti apa yang tengah dilakukan terhadap situs Batujaya – Karawang, Jawa Barat.

Mungkin dikarenakan letaknya yang berdekatan dengan Candi Pari dan memiliki ukuran yang lebih kecil, di lokasi Candi Sumur tidak terdapat pos penjaga yang biasa dipakai sebagai tempat menyimpan sisa-sisa bangunan candi maupun petugas/juru kunci candi. Sayang sekali saat saya menuju lokasi ini petugas yang biasa memberikan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan candi, tidak sedang berada ditempat. Hanya ada seorang penduduk setempat yang menemani dan berusaha memberikan informasi yang dia ketahui. Informasi yang coba saya gali dari situs-situs di internet juga tidak ada yang mampu memberikan informasi lebih banyak tentang asal usul Candi Sumur ini, semua informasi yang ada hanya berkaitan dengan Candi Pari, dan tampaknya Candi Sumur memang lebih bersifat suplement/tamabahan dari keberadaan Candi Pari.

Penulis: Silhouette
Fotografer : Silhouette
Lokasi : Des. Candipari, Kec. Porong, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur
Sumber : Navigasi.Net

Nganjuk: Debur Air Terjun di Lereng Gunung Wilis

air terjun sedudo

air terjun sedudo

Walau berada di ketinggian, kawasan wisata air terjun di lereng Gunung Wilis mudah dijangkau. Hotel juga tersedia. Tunggu apa lagi? Gunung Wilis bisa jadi tak sekondang Gunung Bromo. Padahal, Gunung Wilis yang membentang di empat wilayah kabupaten yakni Kabupaten Nganjuk, Kediri, Madiun, dan Ponorogo, memiliki panorama alam yang tak kalah menakjubkan.

Anda yang suka pada panorama air terjun, bersiaplah untuk terpesona. Betapa tidak, beberapa air terjun dengan panorama yang memukau di sekelilingnya, bisa ditemui di sisi timur Gunung Wilis ini. Ada air terjun Sedudo, Roro Kuning, Pacoban Ngunut, Pacoban Coban, serta air terjun Ngleyangan. Semua air terjun itu tampil dengan wajah asli-alami. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk memang sengaja membiarkan kondisinya seperti itu. Tujuannya tak lain, agak objek wisata andalan kabupaten ini tampak alami. Kalaupun selama ini Pemkab sempat melakukan pembangunan secara fisik, hal itu hanya bangunan fasilitas pendukung saja.

Di antara beberapa air terjun itu, air terjun Sedudo yang paling dikenal masyarakat secara luas. Air terjun ini berada di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan atau 33 km arah selatan Nganjuk. Ketinggian air terjun ini mencapai sekitar 200 meter. Dengan ketinggian seperti ini, maka jika dilihat dari bawah, air terjun ini terlihat seperti butiran-butiran es berwarna putih yang meluncur ke bawah. Indah sekali, bukan? Tak hanya panorama alam. Air terjun Sedudo juga merupakan objek wisata budaya. Setiap bulan Muharram (Sura), upacara ritual mandi Sedudo selalu digelar di sini. Upacara yang difasilitasi oleh Pemkab ini menyedot kedatangan ribuan orang, yang bukan saja berasal dari Nganjuk, tapi juga daerah-daerah lain.

gunung wilisAda mitos yang sangat lekat dengan tradisi mandi Sedudo ini, yakni siapapun yang mandi di kolam air terjun Sedudo, akan awet muda. Tak heran, setiap bulan Sura, air terjun Sedudo selalu disesaki pengunjung yang ingin mandi di sana. Lokasi objek wisata ini sangat mudah dijangkau. Jalan dari kota Nganjuk hingga ke kawasan wisata ini, beraspal mulus. Hanya saja, karena lokasinya di gunung, jalan menuju air terjun Sedudo cenderung menanjak, naik-turun, dan berkelok-kelok. Kondisi jalan seperti ini tentu sulit untuk dilewati oleh kendaraan jenis bus. Karena itu, bila berniat ke air terjun Sedudo, sebaiknya gunakan kendaraan roda empat non bus.

Panorama cantik air terjun Sedudo tak semestinya Anda nikmati hanya dalam waktu sekejap. Jadi, jika Anda punya waktu, sempatkan untuk menginap. Jangan khawatir, tersedia hotel di sana. Hotel Wisata Karya, demikian nama yang dibangun oleh Pemkab Nganjuk ini. Hotel ini dibangun di atas bukit yang dikelilingi pohon pinus dan cengkeh. Dari hotel, mata Anda bisa leluasa menjelajahi keindahan panorama Gunung Wilis. Tarif kamarnya juga cukup terjangkau, yakni Rp 70 ribu – Rp 200 ribu per kamar. Ingin menikmati panorama alam sembari berolahraga? Mudah sekali Anda lakukan di sini. Sebab, hotel ini menyediakan lapangan tenis. Atau, Anda bisa joging di pagi hari di sekitar air terjun sembari menghirup hawa segar. Alangkah nikmatnya!

Bagaimana dengan urusan oleh-oleh? Tak perlu pusing. Karena berada di gunung, maka oleh-oleh yang bisa Anda pulang pun khas dari daerah dataran tinggi, yakni buah-buahan dan sayur-sayuran. Di Sawahan, sebuah tempat tak jauh dari Sedudo, Anda bisa dengan gampang membeli pisang, jeruk, durian, dan lain-lain. Di pinggir jalan antara Sawahan hingga Sedodo, banyak kios sederhana yang menjajakan buah-buahan ini. Selain berkualitas baik, harga buah-buahan itu juga tidak mahal karena dijual langsung oleh petani.

Air terjun Roro Kuning
air terjun roro kuningPuas dengan air terjun Sedudo, lanjutkan petualangan indah ini ke air terjun Roro Kuning. Berada di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, air terjun Roro Kuning berpotensi besar untuk menjadi kawasan wisata andalan. Menyadari hal itu, Pemkab Nganjuk terus mengembangkannya dengan membangun sejumlah sarana penunjang.Kawasan wisata ini terletak sekitar 30 km arah selatan Nganjuk. Jalan menuju ke sana juga sudah beraspal, dan bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat non bus. Namun, banyak pengunjung yang memilih menggunakan kendaraan roda dua.

Seperti halnya air terjun Sedudo, air terjun ini juga masih sangat alami. Tertarik oleh kealamian itu, banyak kelompok pecinta alam yang melakukan kegiatan di sini, semisal perkemahan atau pendakian. Pendakian biasanya dilakukan dari air terjun Roro Kuning menuju air terjun Pacoban Ngunut yang berjarak sekitar 4 km. Pramuka dari berbagai sekolah pun kerap menggelar perkemahan di tempat ini.

Selain keindahan alam, air terjun Roro Kuning juga memiliki nilai sejarah. Di sekitar lokasi ini terdapat monumen perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Monumen ini dibangun untuk mengenang perjuangan Jenderal Sudirman saat memimpin perang gerilya melawan Belanda pada tahun 1949. Selain menumen, di tempat ini juga terdapat sebuah rumah sangat sederhana yang pada masa perjuangan dahulu sempat ditempati Pak Dirman selama satu minggu. Karena itulah selain menikmati keindahan alam, pengunjung air terjun Roro Kuning juga bisa sekaligus mengenang perjuangan Panglima Besar Sudirman. (juw)

Sumber : Republika